Selama ini, kita hanya melihat di film-film bahwa adanya transfer memori yang ada di otak dengan menggunakan alat-alat canggi. Ternyata itu semua transfer gelombang yang ada di otak kita. Ada dua alat yang digunakan untuk mengamati aktivitas otak manusia yaitu EEG atau Elektroencephalogram dan Brain mapping. Brain mapping di gunakan  untuk mengetahui adanya gangguan,      kerusakan atau kecacatan otak, misalkan tumor otak, pecahnya      pembulu darah otak, benturan pada kepala dan seterusnya.      Sedangkan EEG untuk memeriksa getaran, frekwensi, sinyal atau      Gelombang Otak (Brainwave) yang kemudian dikelompokkan kedalam beberapa      kondisi kesadaran.
Getaran atau frekwensi adalah      jumlah pulsa (impuls) perdetik dengan satuan hz (hertz). Berdasarkan      riset selama bertahun-tahun di berbagai negara maju, frekwensi      otak manusia berbeda-beda untuk setiap fase sadar, rileks, tidur      ringan, tidur nyenyak, trance, panik, dan sebagainya. Melalui      penelitian yang panjang, akhirnya 
para ahli syaraf (otak) sependapat bawah Gelombang Otak (Brainwave) berkaitan dengan kondisi pikiran. Saya akan jelaskan satu per satu tentang jenis-jenis frekwensi Gelombang Otak (Brainwave) dan pengaruhnya terhadap kondisi otak manusia.
para ahli syaraf (otak) sependapat bawah Gelombang Otak (Brainwave) berkaitan dengan kondisi pikiran. Saya akan jelaskan satu per satu tentang jenis-jenis frekwensi Gelombang Otak (Brainwave) dan pengaruhnya terhadap kondisi otak manusia.
GAMMA (16 hz - 100 hz)
![]()  |          
Gelombang           Gamma  |          
     Gelombang Gamma cenderung      merupakan yang terendah dalam amplitudo dan gelombang paling      cepat.   Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang      terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang      sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan,      perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan.      Kondisi Gamma adalah kondisi dalam kesadaran penuh. Berdasarkan penyelidikan Dr.      Jeffrey D. Thompson (Center for Acoustic Research) di atas      gelombang gamma sebenarnya masih ada lagi yaitu gelombang      Hypergamma ( tepat 100 Hz ) dan gelombang Lambda (tepat 200 Hz),      yang merupakan geolombang-gelombang supernatural atau      berhubungan dengan kemampuan yang luar biasa.
BETA (di     atas 12 hz atau dari 12 hz s/d 19 hz)
![]()  |          
Gelombang           Beta  |          
Merupakan Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami     aktifitas mental yang terjaga penuh. Anda berada dalam kondisi ini     ketika Anda melakukan kegiatan Anda sehari-hari dan berinteraksi     dengan orang lain di sekitar Anda.        Frekwensi              beta adalah keadaan pikiran Anda sekaran ini, ketika        Anda duduk di depan komputer membaca        artikel ini. Gelombang beta dibagi menjadi 3     kelompok, yaitu high beta (lebih dari 19 Hz) yang merupakan transisi     dengan getaran gamma , lalu getaran beta (15 hz -18 hz) yang juga     merupakan transisi dengan getaran gamma, dan selanjutnya lowbeta (12     hz ~ 15 hz).       Gelombang Beta di perlukan otak ketika Anda berpikir, rasional, pemecahan masalah,        dan        keadaan pikiran di mana Anda telah menghabiskan sebagian        besar hidup Anda.
 
Sensori Motor Rhytm (12 hz - 16 hz)
Sensori Motor Rhytm (12 hz - 16 hz)
![]()  |          
Gelombang           Sensori Motor Rhytm  |          
SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran lowbeta, namun     mendapatkan perhatian khusus dan juga baru dipelajari secara     mendalam akhir-akhir ini oleh para ahli, karena penderita epilepsy,     ADHD ( Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autism     ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita     gangguan di atas tidak tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada     suatu hal yang dianggap penting. Sehingga setiap pengobatan yang     tepat adalah cara agar otaknya bisa menghasilkan getaran SMR     tersebut. Dan hal ini bisa dilakukan dengan teknik neurofeedback .
ALPHA ( 8 hz - 12 hz )
ALPHA ( 8 hz - 12 hz )
![]()  |          
Gelombang           Alpha  |          
Adalah  Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang yang     mengalami relaksaksi atau mulai istirahat dengan tanda-tanda mata     mulai menutup atau mulai mengantuk. Anda menghasilkan gelombang Alpha  setiap akan tidur, tepatnya masa peralihan antara sadar dan     tidak sadar. Fenomena Alpha banyak dimanfaatkan oleh para pakar     hypnosis untuk mulai memberikan sugesti kepada pasiennya. Orang yang     memulai meditasi (meditasi ringan) juga menghasilkan gelombang     alpha. Frekwensi alpha 8 -12 hz , merupakan frekwensi pengendali,     penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Anda bisa mengingat mimpi     Anda, karena Anda memiliki gelombang alpha. Kabur atau jelas sebuah     mimpi yang bisa Anda ingat, tergantung kualitas dan kuantitas     gelombang Alpha pada saat Anda bermimpi.       Alpha adalah pikiran yang paling cocok untuk        pemrograman bawah sadar.
THETA     ( 4 hz - 8 hz )
![]()  |          
Gelombang           Theta  |          
Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami     tidur ringan, atau sangat mengantuk. Tanda-tandanya napas mulai     melambat dan dalam. Selain orang yang sedang diambang tidur,     beberapa orang juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) ini saat trance,     hypnosis, meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual agama dengan     khusyu. Orang yang mampu mengalirkan energi chi, prana atau tenaga     dalam, juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) theta pada saat mereka     latihan atau menyalurkan energinya kepada orang lain.
                     Dengan latihan, kita dapat memanfaatkan Gelombang Otak (Brainwave)        Theta untuk tujuan yang lebih besar, yaitu memasuki        kondisi meditasi yang sangat dalam, namun,  biasanya begitu        Anda telah mencapai theta, Anda menjadi mudah tertidur.        Disinilah alasan bahwa       gelombang Alpha adalah keadaan utama        untuk pemrograman pikiran bawah sadar Anda. Jika Anda        ingin       bereksperimen dengan meditasi        melalui Gelombang Otak (Brainwave) theta, duduklah        tegak untuk tetap sadar dan mencegah dari tertidur.
Kemudian, bayi dan balita rata-rata tidur lebih dari 12 jam dalam sehari. Itulah mengapa otak anak-anak selalu dalam fase gelombang alpha dan theta. Perlu diingat, gelombang alpha dan theta adalah gelombang pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu, anak-anak cepat sekali dalam belajar dan mudah menerima perkataan dari orang lain apa adanya. Gelombang Otak (Brainwave) ini juga menyebabkan daya imajinasi anak-anak luar biasa. Ketika mereka bermain mobil-mobilan misalnya, imajinasi mereka aktif dan permainan menjadi sangat seru.
Kemudian, bayi dan balita rata-rata tidur lebih dari 12 jam dalam sehari. Itulah mengapa otak anak-anak selalu dalam fase gelombang alpha dan theta. Perlu diingat, gelombang alpha dan theta adalah gelombang pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu, anak-anak cepat sekali dalam belajar dan mudah menerima perkataan dari orang lain apa adanya. Gelombang Otak (Brainwave) ini juga menyebabkan daya imajinasi anak-anak luar biasa. Ketika mereka bermain mobil-mobilan misalnya, imajinasi mereka aktif dan permainan menjadi sangat seru.
Pernahkah Anda     mendengar berita kecelakaan yang menewaskan banyak korban, tapi     keajaiban terjadi di situ? Di beritakan seorang anak bayi selamat     dari kecelakaan maut tersebut. Gelombang Otak (Brainwave)     theta juga dikenal sebagai "gelombang ajaib", karena berkaitan     dengan kekuatan psikis. Berdasarkan penyelidikan para ahli, bahwa     banyak terjadi kecelakaan pesawat udara, tabrakan, kebakaran,     kecelakaan kapal laut yang menewaskan banyak orang. Namun ada     keanehan, beberapa anak balita bisa selamat. Kemungkinan ini     dikarenakan anak-anak hampir setiap saat dalam kondisi gelombang     theta. Perasaan dekat dengan Tuhan pun akan terjadi apabila kita     dapat memasuki fase gelombang theta. Anda mungkin pernah     mengalaminya saat Anda berdoa, meditasi, melakukan ritual-ritual     agama. Dengan dasar inilah "GOD SPOT" ditemukan.
DELTA (0.5 hz - 4 hz)
![]()  |          
Gelombang           Delta  |          
Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang memiliki amplitudo yang besar dan     frekwensi yang rendah, yaitu dibawah 3 hz. Otak Anda menghasilkan     gelombang ini ketika Anda tertidur lelap, tanpa mimpi. Fase Delta     adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran. Tubuh Anda melakukan     proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif     memproduksi sel-sel baru saat Anda tertidur lelap. Gelombang Delta        adalah gelombang yang paling rendah pada otak Anda, otak        tidak akan pernah mencapai frekwensi 0 hz,       karena jika otak Anda dalam kasus ini Anda akan mati!
              Schumann Resonance (7.83 hz)
Schumann Resonance adalah getaran alam semesta pada frekwensi 7.83     Hz yang juga masuk dalam kelompok gelombang theta. Seseorang yang     otaknya mampu menghasilkan dan mempertahan frekwensi ini memiliki     kemampuan supernatural, seperti ESP, telepati, clayrvoyance, dan     fenomena psikis lainnya. Anak indigo, yaitu anak super cerdas yang     biasanya berkemampuan ESP atau Extra Sensory Perception, juga bisa     memasuki gelombang ini dengan mudah dan konstan.
Penemuan baru     dibidang frekwensi dan Gelombang Otak (Brainwave) manusia oleh Dr. Jeffrey D.     Thompson dari Neuroacoustic Research, bahwa masih ada gelombang dan     frekwensi lain dibawah Delta, atau dibawah 0.5 hz, yaitu frekwensi     EPSILON, yang juga sangat mempengaruhi aktifitas mental seseorang     dalam kemampuan supranatural, seperti pada gelombang theta diatas.
METODE     STIMULASI MUSIK GELOMBANG OTAK
Stimulasi     Gelombang Otak (Brainwave) adalah fenomena yang alami, sama alaminya dengan     teori fisika. Getaran suara tertentu yang didengarkan telinga bisa     menggetarkan otak, sehingga otak memproduksi gelombang yang     frekwensinya sama dengan frekwensi suara yang kita dengar. Hal ini     sama saja dengan hukum fisika pada dua garpu tala.
Apabila ada dua buah garpu tala yang senada, apabila salah satu garpu tala diketuk T1 (digetarkan), lalu didekatkan tanpa menyentuhnya kepada garpu tala lain T2 , yang diam, maka garpu tala yang lain ini akan ikut bergetar, dengan nada yang sama. Maka garpu tala T2 disebut beresonansi (ikut bergetar) dengan garpu tala T1 .
Demikian pula otak manusia, dengan diketahuinya setiap tingkat Gelombang Otak (Brainwave) manusia yang mampu beresonansi dari getaran audio, visual, dan sinyal raba atau perasaan, maka kita dapat menstimulasi otak kita agar menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) tertentu sesuai kebutuhan, misalnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir, ingatan, pemahaman yang cepat, meditasi, aktifitas-aktifitas supranatural, mengobati atau meningkatkan kesehatan bagi mereka yang menderita ADHD, ADD atau Autism, susah tidur dan seterusnya.
Apabila ada dua buah garpu tala yang senada, apabila salah satu garpu tala diketuk T1 (digetarkan), lalu didekatkan tanpa menyentuhnya kepada garpu tala lain T2 , yang diam, maka garpu tala yang lain ini akan ikut bergetar, dengan nada yang sama. Maka garpu tala T2 disebut beresonansi (ikut bergetar) dengan garpu tala T1 .
Demikian pula otak manusia, dengan diketahuinya setiap tingkat Gelombang Otak (Brainwave) manusia yang mampu beresonansi dari getaran audio, visual, dan sinyal raba atau perasaan, maka kita dapat menstimulasi otak kita agar menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) tertentu sesuai kebutuhan, misalnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir, ingatan, pemahaman yang cepat, meditasi, aktifitas-aktifitas supranatural, mengobati atau meningkatkan kesehatan bagi mereka yang menderita ADHD, ADD atau Autism, susah tidur dan seterusnya.
baca selengkapnya di http://www.gelombangotak.com







0 komentar:
Posting Komentar